Patas AC Mayasari Bakti 34, Patas AC AJA 138 dan Patas Reguler 45 merupakan bus yang melayani jalur yang sama Cimone-Blok M via Islamic. Ketignya memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri-sendiri. Aku bahas satu-satu yak…
Patas AC Mayasari Bakti 34.
Bus Patas AC ini bertarip Rp 5500, tetapi sejak seminggu lalu entah kenapa taripnya turun menjadi Rp 5000. Dari segi kenyamanan bis ini lumayan, maklumlah ber AC. Rute yang ditempuh bus ini adalah Cimone, Kebon Jeruk, Tomang Bawah, Semanggi, Komdak dan Blok M. Kondisi busnya gak sama antara satu dan lainnya, ada yang bagus ada juga yang jelek. Kebanyakan yang rusak adalah sistem AC nya. Banyak yang sudah tidak dapat diatur (hampir semua armada bus Mayasari Bakti seperti ini). Jadi kalo kedinginan mending pindah tempat aja, soalnya lubang Acnya gak bisa di tutup 😛
Patas AJA 138
Bus ini merupakan armada baru yang melayani rute Cimone-Blok M. Semua armadanya baru dan masih nyaman. Kondisi bus yang bersih dan sistem AC yang bagus membuat kita nyaman menumpang bus ini. Dengan tarip Rp 5000 tentu anda tidak akan merasa rugi menumpang bus ini. Rute bus ini adalah Cimone, Kebon Jeruk, Senayan, Hang Lekir, Stadion Bulungan dan Blok-M. Rute yang ditempuh ini merupakan salah satu kelemahan dari bus ini, soalnya jalan Hang Lekir, Bulungn merupakan biang kemacetan. Jadi naik bus ini terasa lebih lama, dan jalur yang panjang.
Patas Reguler 45
Bus kelas Ekonomi dengan tarif Rp 2500. Dengan kelas ekonomi, bus ini menjadi transportasi rakyat banyak.Jadi bus ini biasanya selalu penuh, dan ingat… tidak ada AC, yang ada Angin Cendela :D. Oh iya… armada ini dimiliki oleh DAMRI, jadi busnya tuh tua-tua dengan asap hitam yang mengepul dibelakang. Kadang memiliki mesin yang bermasalah. Jadi kl sampai terjadi kemogokan, ya harap di terima dengan maklum, dan awak bus dengan suka hati akan memindahkan ke bus lainnya untuk mengantarkan ada ke tujuan 😉
Nah…. Gilaran rekomendasi pribadi
Aku minimal 4 kali seminggu naik bus ini, dengan RUte Palem Semi-RUmah Sakit Harapan Kita Slipi Jaya. Ketiga bus diatas selewati jalur ini, dan menempuh rute yang sama Toman bawah. Soalnya kl nggak Tomang Bawah bisa kejauhan aku turunnya, dan musti jalan kaki :(. Untuk berangkat biasanya aku tidak banyak memilih, asal bisa duduk aku pasti naik. Alasan tidak banyak memilih karena aku baru keluar dari kantor paling cepat pukul 5 dan musti sampai di kampus pukul 6-an. Sedangkan rute ini ditempuh paling cepat 35 menit, jika kondisi jalan beber2 lancar dan bus tidak ngetem, dan biasanya butuh wktu 1 jaman. Aku buth tempat tidur soalnya aku butuh tidur, lumayan buat ngumpulin tenaga buat kuliah malem.
Nah yang aku suka pilih2 adalah pas balik dari kampus menuju tangerang. Disini masalah harga sensitif. hehehhe…. maklum pengiritan. Yah jika ada aku akan memilih P45, murah meriah bo….
Ada beberapa keuntungan selain masalah harga.
1. Bus biasanya sudah penuh, kadang berdiri. Jadi bus akan langsung ke arah tangerang, tanpa keluar dulu di Pintu Tol Kebun jeruk. Sedangkan bus PAC 34 maupun PAC 138 biasanya masih kosong pada jam segitu, jadi keluar dulu di tol Kebun Jeruk.Dan berhenti mengumpulkan penumpang bisa lebih dari 15 menit… Ini yang bikin lama 😦
2. dengan naik P45, aku merasakan nuansa kerakyatan, setelah seharian berkumpul dengan manusia-manusia borju. Aku bisa merasakan bagimana orang2 lain yang sama2 dengan modal terbatas, pulang kerja dalam kondisi capek, dan menomorduakan kenyamanan. Nuansa ini sangat penting bagi aku. Soalnya seharian berkumpul dengan manusia2 kaya nan borju kadang membuat syaraf kemanusiaan ini tumpul. Dan aku cuma punya waktu beberapa menit untuk dapat mengasah rasa humanisme aku dan mencoba menarik banyak pelajaran dari sana. Yah dari sana banyak pelajaran yang bisa kita ambil, antara lain nuansa kesederhanaan, nuansa kerakyatan, dan nuansa waspada (maklum bus reguler di Indo banyak copet.. hahahhaa). That’s make me keep alive !!!
Dan jika naik bus diatas kita akan dihibur dengan sukarela oleh pengamen jalanan. Yah harap maklum jika suatu saat anda ketemu dengan yang suara kaya ompreng seng yang bikin pekak telinga. hahhaha… tp banyak juga kok yang memiliki kemampuan nyanyi dan main alat musik yang bagus.. tergantung rejeki aja… hahahha. Nah jika anda puas, silahkan berikan uang ala kadarnya kepada mereka, jika kecewa silahkan menolak dengan sopan sodoran kotak sumbangan mereka. Fair kan…..
Ok selamat mencoba… 😉